Misteri Kematian Elisa Lam di Hotel Cecil - Terpecahkan?
Di sebuah hotel yang memiliki sejarah kelam di pusat kota Los Angeles,
mayat seorang perempuan ditemukan di dalam tangki air di atap hotel dan
akses menuju atap hanya bisa dilakukan lewat tangga darurat dan sebuah
pintu yang terkunci rapat. Ini bukan bagian dari naskah buku detektif
Conan. Peristiwa ini benar-benar terjadi dan telah memicu perbincangan
hangat di seluruh dunia. Para penggemar misteri hingga pengguna internet
untuk seketika lamanya bermain menjadi detektif dunia maya. Semuanya
dilakukan dalam usaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi
pada Elisa Lam.Peristiwanya dimulai pada tanggal 19 Februari 2013 ketika
para penghuni hotel Cecil di pusat kota Los Angeles mengajukan komplain
kepada pengurus hotel mengenai aliran air yang terlalu kecil. Jadi
seorang petugas pemeliharaan segera mengambil kunci pintu menuju atap
hotel dimana tangki penampungan air berada.Apa yang ditemukannya segera
menimbulkan gelombang kejut ke seluruh penghuni hotel. Di dalam salah
satu dari empat tangki yang ada di atap itu, ditemukan sesosok mayat
yang diidentifikasi sebagai Elisa Lam, salah satu penghuni hotel yang
telah dinyatakan hilang selama lebih kurang 19 hari.Elisa Lam adalah
seorang mahasiswi di University of British Columbia, Kanada. Usianya 21
tahun dan pada tanggal 26 Januari 2013 pergi ke Los Angeles seorang diri
dan check in ke hotel Cecil. Ia terlihat terakhir kali oleh staf hotel
pada tanggal 31 Januari.Pada tanggal 13 Februari, kepolisian Los Angeles
merilis sebuah rekaman CCTV lift hotel untuk meminta bantuan masyarakat
yang mungkin melihat Elisa.Pada tanggal 19 Februari, mayat Elisa Lam
ditemukan di dalam tangki air.Ada dua hal yang menjadi misteri utama
dalam kasus ini. Yang pertama adalah apa yang sedang dilakukan Elisa di
dalam lift yang terekam oleh CCTV dan yang kedua adalah bagaimana Elisa
bisa naik ke atap dan masuk ke dalam tangki.Dalam rekaman CCTV yang
dirilis pihak kepolisian, terlihat kalau Elisa Lam bertingkah cukup
aneh. Ia masuk ke lift di lantai 14, kemudian menekan beberapa tombol
sekaligus sambil mendekatkan kepalanya. Lalu ia menunggu pintu lift
tertutup.Pintu Lift tidak kunjung tertutup. Jadi Elisa memeriksa keluar
dengan cara yang tidak biasa.Setelah memastikan tidak ada yang aneh, ia
kembali masuk ke lift, berdiri sebentar, lalu merapat ke sudut lift
seakan-akan sedang bersembunyi dari seseorang.Lalu ia keluar lift lagi,
melihat ke kiri kanan dan masuk kembali ke dalam lift sambil
menekan-nekan ulang tombol lift.Setelah itu ia kembali keluar. Di
sebelah kiri lift, ia menggerak-gerakkan tangan seperti sedang menari
atau berenang. Lalu ia pergi dan pintu lift tertutup.Berikut
videonya:Apa yang sedang terjadi pada Elisa Lam di dalam lift tersebut?
Mengapa ia bertindak begitu aneh?Lalu, bagaimana ia bisa berada di dalam
tangki? bagaimana caranya naik ke atap yang terkunci?Jika Elisa Lam
dibunuh, maka lokasi dan kondisi yang menyertai penemuan mayatnya
menunjukkan kalau pembunuhan ini adalah sebuah kejahatan yang
sempurna.Menurut pihak kepolisian, mereka memiliki lebih dari 100 jam
rekaman CCTV di dalam hotel Cecil, namun memutuskan hanya merilis
rekaman di dalam lift tersebut untuk mempermudah warga yang mengenalinya
karena Elisa Lam yang terlihat di rekaman tersebut agak berbeda dengan
foto-foto di facebooknya.Pada tanggal 22 Februari 2013, pihak kepolisian
menyelesaikan otopsi dan mengumumkan kalau penyebab kematian Elisa
belum bisa dipastikan dan pengumuman selanjutnya akan menunggu hasil
pemeriksaan toksikologi terlebih dahulu.Pada tanggal 21 Juni 2013,
seluruh pemeriksaan selesai dan pihak kepolisian mengumumkan bahwa
kematian Elisa Lam terjadi akibat "Accidental Drowning" atau tenggelam
karena kecelakaan. Pemeriksaan ini juga menemukan kalau Elisa
menderita Bipolar Disorder (Penyakit mental yang berhubungan dengan
perubahan mood yang drastis) yang yang bisa jadi berkontribusi terhadap
kecelakaan ini. Pihak kepolisian tidak mengelaborasi lebih lanjut. Jadi
tidak ada aksi "kejahatan sempurna" seperti yang diperkirakan banyak
orang. Pengumuman ini membuat keluarga Elisa cukup kecewa karena tidak
ada keterangan bagaimana Elisa bisa sampai ke atap.Apakah pihak
kepolisian benar-benar telah menyelesaikan kasus ini? ataukah ada
kemungkinan lain?Sebelum kita berspekulasi yang aneh-aneh, kita perlu
menyadari satu hal.Kasus ini tidak akan bisa dipecahkan hanya dengan
melihat beberapa foto dan rekaman serta membaca beberapa cuplikan
berita. Bahkan di dalam film-film fiksi, para detektif brilian
membutuhkan akses ke berbagai informasi untuk memecahkan suatu kasus
pembunuhan.Dalam kasus Elisa Lam, kita butuh semua rekaman CCTV dari
hotel Cecil. Kita juga butuh transkrip wawancara dengan semua karyawan
dan tamu hotel. Lalu, hasil pemeriksaan lokasi tangki dan jalur menuju
atap, sidik jari yang ditemukan, hasil pemeriksaan kamar tempat Elisa
menginap, ponsel Elisa dan masih banyak lagi. Tanpa semua itu kita hanya
memiliki spekulasi. Namun, untuk membuka pikiran kita, saya kira tidak
ada salahnya untuk mereview kembali kasus ini. Sama seperti postingan
saya sebelumnya mengenai tabrakan pesawat Boeing Air China, tulisan ini
hanya untuk melihat beberapa kemungkinan dan tidak bertujuan untuk
memastikan apa yang sesungguhnya terjadi terhadap Elisa Lam.Kemungkinan
Pertama - Pembunuhan oleh IluminatiSaya tidak sedang mengada-ngada.
Teori ini diajukan oleh banyak penganut teori konspirasi di internet.
Alasannya adalah nama "Elisa Lam". Tidak berapa lama sebelum kematian
Elisa, di wilayah itu terjadi wabah TBC. Salah satu metode untuk
mendiagnosa keberadaan penyakit tersebut pada pasien HIV adalah
"LAM-ELISA". Jika kalian tidak percaya, kalian bisa menggooglingnya dan
menemukan keterangan tentang metode ini.Berdasarkan pada kesamaan ini,
para penganut teori konspirasi mengambil kesimpulan bahwa kematian Elisa
digunakan oleh Iluminati untuk memperingati warga Los Angeles mengenai
serangan senjata biologis yang akan segera datang.Bingung?Saya juga.
Tapi, tidak bisa disangkal, ada kebetulan yang luar biasa
disitu.Kemungkinan kedua - Pembunuhan oleh HantuPara pengguna internet
di Asia mulai menghubungkan kematian Elisa dengan hantu. Sebabnya adalah
karena rekaman CCTV yang misterius tersebut dan adanya kesamaan antara
kondisi kematian Elisa dengan adegan dalam film horor "Dark Water".Lalu,
sejarah kelam hotel Cecil menunjukkan adanya kematian-kematian
misterius lainnya. Hotel Cecil berdiri pada tahun 1927. Richard Ramirez
dan Jack Unterweger, dua pembunuh berantai termashyur diketahui tinggal
di hotel itu sementara melakukan kejahatannya. Tahun 1950an hingga
1960an, hotel ini menjadi sangat terkenal karena beberapa pengunjung
bunuh diri dengan melompat dari jendela.Apakah mungkin roh-roh penasaran
dari masa lampau kembali datang dan menghantui Elisa?Kemungkinan ketiga
- Pembunuhan (bukan oleh Iluminati atau hantu)Beberapa media
menyebutkan kalau Elisa ditemukan di dalam tangki dalam keadaan
telanjang.Sebelum mayatnya ditemukan, pihak kepolisian sudah pernah
mencari Elisa ke atap hotel dan mereka tidak menemukan pakaian disana.
Ini berarti Elisa mengalami kejahatan seksual dan pembunuhnya membawa
pakaiannya pergi untuk menghapus jejak, atau minimal untuk menunda
penemuan mayat supaya ia punya waktu untuk melarikan diri.Jika ini yang
terjadi, pembunuhnya pastilah seorang pria berbadan besar karena
dibutuhkan kekuatan yang cukup besar untuk mengangkat mayatnya lewat
tangga ke dalam tangki. Atau... bisa juga pembunuhnya tidak berbadan
besar. JIka demikian adanya, maka kemungkinan besar Elisa
mengenalnya.Bisa saja ia bertemu dengan seseorang yang dikenalnya di
hotel. Lalu pembunuh itu mengirimnya pesan untuk bertemu di lantai 14,
mungkin dengan ajakan untuk melihat pemandangan kota Los Angeles di
malam hari lewat jendela kecil di lantai itu. Atau sang pembunuh memang
tinggal di lantai tersebut (Elisa tinggal di lantai 4 dan lift yang
terlihat di CCTV adalah di lantai 14).Di lift, Elisa memutuskan untuk
bermain-main sebentar. Ia membuka lift, lalu menekan tombol door hold,
bersembunyi di sudut lift. Tujuannya untuk mengagetkan sang teman jika
ia masuk ke dalam lift. Karena tidak kunjung datang, Elisa memutuskan
untuk membatalkan permainannya.Mengenai gerakan anehnya di dalam lift,
mungkin karena Elisa bosan dan sedang ingin sedikit merilekskan
pikirannya.Walaupun ia gagal mengagetkan temannya, namun, acara melihat
pemandangan tetap berlanjut. Elisa keluar lift, bertemu dengannya di
lantai 14. Sang pembunuh mengusulkan untuk naik ke atap demi mendapatkan
pemandangan Los Angeles yang lebih jelas. Setelah Menyadari pintu
menuju atap terkunci, mereka naik ke atas lewat tangga
darurat. Sesampainya di atap, pembunuh itu mengajaknya naik ke "storage
room". Lalu disana Elisa dibunuh, mungkin dengan memberinya semacam obat
yang membuatnya kehilangan kesadaran. Dari situ, tidak terlalu sulit
memasukkan mayat Elisa ke dalam tangki, seperti yang terlihat pada foto
di bawah ini. Karena obat yang diberikan hanya dalam dosis ringan, mayat
yang sudah membusuk selama belasan hari akan melenyapkan jejak-jejaknya
sehingga lolos dari penyelidikan petugas toksikologi.Kemungkinan
terjadinya pembunuhan memang menjadi spekulasi banyak orang. Namun,
sebaik apapun teori mengenai cara pembunuhan dilakukan akan menjadi
tidak masuk akal. Alasannya sederhana.Seperti yang saya katakan, pihak
kepolisian memiliki akses terhadap seluruh CCTV gedung. Jika pihak hotel
memasang CCTV di dalam lift, bisa dipastikan kalau mereka juga
memasangnya di lorong hotel. Apabila Elisa memang bersama seseorang pada
hari itu, pastilah CCTV akan menangkapnya dan polisi sudah akan
memiliki seorang tersangka. Jika Elisa tidak bersama seseorang, pastilah
polisi juga sudah memeriksa CCTV untuk melihat siapa saja yang pernah
naik ke atap atau turun dari atap. Namun, tidak ada rilis mengenai semua
ini yang berarti kemungkinan memang tidak ada pembunuh.Kemungkinan
keempat - Kecelakaan Seperti yang sudah saya katakan di atas, pihak
kepolisian mengumumkan kalau kematian Elisa disebabkan oleh "Accidental
Drowning". Jawaban ini tidak memuaskan banyak pihak, termasuk keluarga
Elisa sendiri.Bagaimana mungkin kasus seaneh ini dianggap sebagai
kecelakaan? Mungkinkah pihak kepolisian salah dalam mengambil
kesimpulan?Memang ada kemungkinan itu. Melakukan otopsi terhadap mayat
yang diambil dari air bukan sesuatu yang mudah. Untuk menentukan apakah
seseorang tewas karena tenggelam, tim forensik umumnya akan melihat air
di dalam paru-paru atau keberadaan diatom (sejenis algae mikro) di dalam
jaringan tubuh. Bukan hanya itu, tim forensik juga akan melihat apakah
ada vegetasi di telapak tangan korban. Jika seseorang tenggelam, maka
reaksi pertamanya adalah menjangkau benda atau permukaan yang bisa
disentuhnya. Karena itu, seringkali korban tenggelam memiliki sisa-sisa
vegetasi air di tangannya (Untuk kasus Elisa, hal itu menjadi tidak
mungkin karena ia bukan tenggelam di sungai, melainkan di sebuah tangki
penampungan air yang tidak bervegetasi).Untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut, pihak kepolisian akan meminta bantuan toksikologis untuk
memeriksa apakah ada zat-zat kimia atau obat-obatan di dalam mayat. Jika
mayat telah mengalami pembusukan, maka toksikologis bisa
memeriksa Vitreous Humor (sejenis gel yang berada di antara lensa dan
retina mata) atau bahkan bakteri dan belatung yang ditemukan.Untuk
mendapatkan hasil yang akurat, pihak toksikologis perlu mendapatkan
riwayat kesehatan korban untuk mencocokkan obat-obatan yang ada di dalam
sistem tubuhnya. Inilah yang menyebabkan hasil toksikologis Elisa baru
bisa keluar empat bulan setelah kematiannya. Pihak kepolisian mengaku
mengalami kesulitan mendapatkan riwayat kesehatan itu. Intinya, yang
ingin saya katakan adalah teknologi masa kini mampu mendeteksi
keberadaan zat-zat kimia di dalam mayat, bahkan yang telah membusuk
sekalipun.Jika tidak ditemukan tanda-tanda seperti alkohol, obat-obatan,
serangan jantung atau pukulan benda tumpul, maka mereka mengambil
kesimpulan kalau korban tewas karena tenggelam. Jadi, memang pihak
kepolisian bisa salah karena mereka hanya mengeliminasi beberapa
kemungkinan untuk sampai kepada kesimpulan tenggelam. Tapi kemungkinan
kesalahan itu sangat kecil.Dalam kasus Elisa, pihak forensik tidak
menemukan tanda-tanda kekerasan atau adanya obat-obatan di dalam
tubuhnya sehingga kesimpulan kecelakaan pun diambil.Jika mereka
mengambil kesimpulan seperti itu, pastilah dengan alasan yang kuat. Jika
mereka tidak mengelaborasi lebih lanjut, kemungkinan karena memang
tidak ditemukan unsur kriminal sehingga penyelidikan dihentikan. Wajar
saja. Namun, kesimpulan ini punya lubang. Jika memang kematiannya
diakibatkan karena kecelakaan, bagaimana mayat itu bisa berada di dalam
tangki? Apakah Elisa naik ke atap untuk melihat pemandangan malam dan
kemudian terpeleset ke dalam tangki? Bukankah tangki airnya
tertutup? Karena itu, ada kemungkinan terakhir yang mungkin lebih masuk
akal dibanding karena kecelakaan. Kemungkinan kelima - Bunuh DiriSampai
sejauh ini kita bisa mengetahui kalau pihak kepolisian memiliki
informasi sebagai berikut:1. Tidak ada tanda-tanda pembunuhan pada
mayat.2. Tidak ada tanda-tanda overdosis obat atau racun pada mayat.3.
Tidak ada tanda-tanda kalau Elisa bertemu dengan seseorang di hotel.4.
Elisa Lam memiliki riwayat Bipolar Disorder. Dari keempat informasi ini,
jelas kalau kemungkinan pembunuhan bisa dieliminasi sehingga hanya
tinggal dua yang paling mungkin, yaitu karena kecelakaan dan karena
bunuh diri. Diantara keduanya, saya lebih condong ke bunuh diri. Jika
kesimpulan bunuh diri diambil, maka banyak pertanyaan yang bisa terjawab
dengan mudah. Misalnya beberapa pertanyaan sebagai berikut:1. Mengapa
Elisa Lam bepergian sendiri ke Los Angeles?Memang tidak ada yang bisa
memberikan jawaban yang pasti soal ini. Namun kemungkinannya adalah
karena ia ingin menyepi. Menurut Michaelshouse.com, salah satu
organisasi yang berhubungan dengan kecanduan alkohol, obat-obatan dan
masalah mental, gejala-gejala yang bisa dijumpai pada penderita Bipolar
Disdorder adalah: "The symptoms of bipolar disorder and drug addiction
are often similar, including: depression, mood swings, hopeless
feelings, social withdrawal, anxiety and other behaviors." Saya tidak
akan heran jika Elisa pergi ke Los Angeles sendirian karena memang
sedang ingin menyendiri. 2. Mengapa Elisa Lam bertingkah aneh di dalam
lift? Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, ada yang perlu kita ketahui
terlebih dahulu. Rekaman CCTV tersebut bisa saja menjadi kunci pemecahan
misteri ini atau tidak sama sekali. Soalnya kita tidak tahu pasti
tanggal berapa rekaman itu diambil. Namun karena Elisa check in ke hotel
pada tanggal 26 Januari dan terakhir terlihat pada tanggal 31 Januari,
maka kita bisa menyimpulkan kalau rekaman itu kemungkinan diambil pada
tanggal 31 Januari.Kita tahu Elisa ditemukan pada tanggal 19
Februari, namun forensik tidak bisa memastikan kapan Elisa tewas. Udara
dingin dan tidak adanya serangga di dalam tangki bisa memperlambat
proses pembusukan sehingga mempersulit identifikasi waktu tewasnya.Jadi,
bisa saja ada selang beberapa hari antara terjadinya peristiwa lift
dengan tewasnya Elisa sehingga rekaman tersebut tidak berarti bisa
memberikan kepada kita sebuah petunjuk. Namun bagaimanapun juga perilaku
yang ditunjukkan di dalam lift tetap menarik karena sangat tidak umum.
Yang bisa saya berikan adalah beberapa kemungkinan lagi.a. Elisa sedang
mabuk obat atau alkohol. Teori ini akan kembali kepada Bipolar
Disorder yang diidapnya. Sebelum hasil toksikologi Elisa keluar, rekaman
CCTV di lift tersebut diperlihatkan kepadaTrinka Porrata, seseorang
yang ahli dalam masalah obat bius. Walaupun ia tidak bisa memastikannya,
namun Trinka menduga bahwa Elisa berada di bawah pengaruh
obat-obatan. Ketika hasil toksikologisnya keluar, kita bisa mengetahui
bahwa ternyata obat-obatan bukan faktor yang menyebabkan Elisa
bertingkah seperti itu. Kalau begitu apa? Kemungkinannya adalah Elisa
sedang mabuk alkohol. Jawaban ini sangat sederhana dan terkesan
menunjukkan kemalasan berpikir. Tapi saya punya dasar untuk
mendukungnya.Menurut statistik, sekitar 60% dari penderita Bipolar
Disorder mengalami kecanduan obat-obatan atau alkohol. Ini disebabkan
karena mereka biasa lari ke alkohol untuk mengurangi depresi.Lalu
mengapa laporan toksikologis tidak menyinggung apa-apa soal alkohol?Jika
peristiwa lift memiliki selang waktu beberapa hari dengan kematian
Elisa, maka jejak-jejak alkohol bisa tidak ditemukan di tubuhnya.Jika
kita meminum alkohol, maka jejak-jejak alkohol tersebut akan lenyap
lewat nafas, keringat, urin dan metabolisme. Jejak-jejak tersebut bisa
segera hilang dari tubuh kita dalam tempo 10 jam hingga beberapa hari
(Tergantung berapa banyak kita meminumnya).Persoalan dengan teori ini
adalah Elisa tidak atau kurang terlihat seperti orang mabuk. Cara ia
berjalan tidak seperti seseorang yang sempoyongan. Satu-satunya tindakan
yang membuatnya terlihat seperti orang mabuk adalah gerakan
tangannya.b. Tindakan Elisa hanya iseng.Berapa banyak dari antara kalian
yang sering melakukan gerakan aneh atau lucu jika sedang sendirian?
Berapa banyak di antara kalian yang suka membuat ekspresi lucu ketika
sedang bercermin? Saya yakin cukup banyak. Perilaku aneh Elisa bisa jadi
hanya karena ia seorang yang cukup "animated". Mungkin terpengaruh oleh
Bipolar Disorder yang diidapnya.c. Bipolar Disordernya kambuh karena
tidak meminum obat.Ini adalah kemungkinan yang paling kuat. Penderita
Bipolar Disorder seringkali memiliki gejala yang mirip dengan pengguna
Obat bius dan penderita ADHD sehingga tindakan aneh Elisa di dalam lift
bukan lagi menjadi sebuah misteri.Itu adalah tiga kemungkinan untuk
menjawab perilaku aneh Elisa di dalam lift. 3. Kalau memang ia bunuh
diri, mengapa aktivitasnya sebelum kematian tidak menunjukkan
tanda-tanda ingin bunuh diri? Benar. Sebelum kematiannya, Elisa mampir
ke sebuah toko buku di sekitar hotel yang ironisnya bernama "The Last
Book Store" dan membeli beberapa buku dan piringan. Ia mengatakan kepada
penjaga toko bahwa buku dan piringan tersebut akan diberikan kepada
orang tuanya sebagai oleh-oleh. Orang yang berniat bunuh diri tidak akan
membeli oleh-oleh. Namun ada kemungkinan lain. Keinginan untuk bunuh
diri itu bisa muncul tiba-tiba jika ia mendapatkan kabar yang membuatnya
depresi atau jika Bipolar Disordernya kambuh. Menurut statistik, di
kalangan penderita Bipolar Disorder, tingkat bunuh diri tahunannya 20
kali lebih besar dibanding populasi pada umumnya. Sedangkan25%-50%
penderita Bipolar Disorder pernah mencoba untuk bunuh diri, dan
keinginan untuk bunuh diri tersebut bisa muncul secara tiba-tiba.4. Lalu
bagaimana Elisa bisa sampai ke atap? Bukankah pintu menuju atap selalu
terkunci dengan alarm?
Banyak orang mempermasalahkan akses ke atap gedung yang sepertinya tidak
mungkin. Tapi, seringkali kita lupa bahwa akses menuju atap tidak hanya
bisa dilakukan lewat pintu atap. Akses itu juga bisa dilakukan lewat
tangga darurat.Dan percaya atau tidak, pintu menuju atap gedung
sebenarnya tidak selalu terkunci. Jadi, menurut saya ini bukan
masalah. Di youtube, ada sebuah video dari seorang citizen journalist
yang merekam pemandangan tangki air yang diambil dari atap hotel Cecil.
Saya tidak tahu apakah ia memiliki ijin untuk naik ke atas. Namun jika
tidak, ini menunjukkan bahwa akses menuju atap tidaklah begitu
sulit.Berikut videonya:Ada satu hal lagi yang menarik dari video ini.
Jika kalian memperhatikan baik-baik rekaman ini, kalian bisa menemukan
banyak coretan-coretan di atap hotel dan di tangki air. Coretan-coretan
tersebut terlihat seperti dibuat oleh orang-orang iseng. Jika demikian,
bukankah itu menunjukkan bahwa akses menuju atap bisa ditembus dengan
mudah?5. Jika Elisa memang bunuh diri, mengapa ia melakukannya dalam
keadaan telanjang?Jika kita melihat kembali pada kasus-kasus bunuh diri
di masa lampau, kita bisa menemukan kasus-kasus unik dimana bunuh diri
dilakukan dalam keadaan telanjang. Fenomena ini dikenal dengan
sebutan Naked suicide. Jadi, bukan sesuatu yang aneh. Fenomena ini
memang belum bisa dipahami sepenuhnya sehingga membuat para psikolog
secara khusus mempelajarinya. Selain itu, ada lagi kemungkinan lain.
Yaitu tubuhnya tidak ditemukan dalam keadaan telanjang. Ini memang agak
simpang siur dan media pun menjadi sedikit kebingungan. Contohnya berita
dari examiner.com berikut ini.Dari url yang saya lingkari, terlihat
kalau examiner.com awalnya memberitakan bahwa mayat Elisa ditemukan
dalam keadaan telanjang. Namun sepertinya mereka telah mengkoreksinya
dan menghilangkan kata "Naked" dari headlinenya walaupun kemudian
mengutip CBS Los Angeles yang memberitakan bahwa Elisa ditemukan dalam
keadaan telanjang (nude). Namun jika kita masuk ke website CBS Los
Angeles dan memutar video yang ada disitu, kita tidak akan menemukan
kata nude disebutkan.Hanya media yang mengutip penyiar radio Claudia
Peschiutta yang menyebutnya telanjang. Media-media lain tidak
menyebutkan kondisi tersebut.Maksud saya adalah, ada kemungkinan kalau
media salah memberitakan kondisi penemuan mayat karena memang tidak ada
rilis resmi dari pihak kepolisian yang menyebutkan soal itu. Namun
kalaupun benar Elisa ditemukan dalam keadaan telanjang, maka jauh lebih
masuk akal mengatakan ia tewas karena bunuh diri dibanding karena
kecelakaan.6. Jika Elisa bunuh diri, mengapa tangki air tertutup ketika
ditemukan? Bukankah mustahil bisa menutup tangki air dari dalam?Masalah
tutup tangki memang menjadi sangat penting. Jika tutup tangki ditemukan
dalam kondisi tertutup, maka kemungkinan terjadinya pembunuhan menjadi
sangat besar. Namun seperti yang sudah saya katakan di atas, saya
berasumsi bahwa polisi sudah melakukan tugasnya meneliti semua rekaman
CCTV di dalam hotel dan tidak menemukan unsur pembunuhan dari sana.
Dengan demikian kemungkinan keduanya adalah bunuh diri.Kebanyakan orang
akan berpendapat bahwa mustahil menutup tangki dari dalam. Namun
sebenarnya tidak demikian. Ketika mayat Elisa ditemukan, tangki memang
ditemukan dalam keadaan tertutup (dikonfirmasi oleh wawancara dengan
pihak kepolisian). Namun jangan melupakan satu hal, yaitu faktor
air.Ketika mayat ditemukan, air tangki penuh sekitar 75%. Dengan kondisi
ini,sangat mungkin pada saat Elisa masuk ke dalam tangki, airnya masih
penuh.Jika kita melihat desain tutup tangki, kita bisa melihat ada dua
tonjolan di salah satu sisinya. Kemungkinan dua tonjolan ini adalah
engsel. Artinya pintu tersebut seperti sebuah jendela yang terkait di
salah satu sisinya. Jika Elisa masuk ke dalam tangki yang penuh dengan
air, ia bisa mengambang dan menarik tutup tersebut. Sama sekali tidak
mustahil.7. Kalau memang Elisa bunuh diri, mengapa ia menenggelamkan
diri ke dalam tangki dan bukan melompat saja dari atap gedung? Sebelum
menjawab ini, saya akan berikan satu lagi alasan mengapa saya menganggap
kematian karena bunuh diri lebih mungkin karena kecelakaan.Ini karena
di masa lampau, kasus penemuan mayat di dalam tangki umumnya terjadi
karena bunuh diri. Luar biasanya, salah satu yang mirip dengan kasus
Elisa Lam adalah kasus yang menimpa pekerja wanita, warga negara
Indonesia, di Singapura.Bulan mei 2011, mayat Ruliyati ditemukan di
dalam tangki air blok 686B, apartemen Woodland, Singapura. Ketika
ditemukan, pertanyaan yang muncul sama dengan kasus Elisa. Deja
Vu?Awalnya, kasus ini dianggap sebagai pembunuhan. Namun belakangan
terungkaplah masalahnya yang sebenarnya. Ruliyati memiliki seorang
kekasih bernama Repon Mustafa. Majikannya yang tidak suka melihatnya
berhubungan kemudian meminta Ruliyati untuk memutuskan hubungan dengan
pria tersebut. Ruliyati yang depresi kemudian berencana bunuh diri
bersama Repon dan keduanya sepakat untuk melakukannya di tangki air.
Pada detik terakhir, Repon berubah pikiran sedangkan Ruliyati
menyelesaikan niatnya dengan menenggelamkan dirinya sendiri.
(baca disini)Mungkin diantara kalian ada yang bertanya, "Mengapa
Ruliyati (ataupun Elisa) memutuskan untuk bunuh diri di dalam tangki?
mengapa tidak terjun saja dari atap apartemen? Bukankah lebih
mudah?" Well, pertanyaan seperti itu tidak akan pernah bisa dijawab. Ada
yang memilih bunuh diri dengan racun, ada yang dengan membakar diri,
ada yang menembak kepalanya, ada yang gantung diri dan ada yang terjun
dari ketinggian. Semuanya tergantung pilihan masing-masing dan kita yang
tidak memahaminya memang akan terus mempertanyakannya. Tapi itulah
kenyataannya.KesimpulanKarena pihak kepolisian sudah menyebutnya sebagai
kasus kecelakaan, maka saya rasa kita tidak akan bisa berharap adanya
penyelidikan lebih lanjut sehingga satu-satunya cara agar kasus ini bisa
menjadi lebih jelas adalah: Pihak keluarga perlu menyewa detektif
swasta. Ia bisa memeriksa kembali petunjuk-petunjuk yang dimiliki oleh
pihak kepolisian dan mengambil kesimpulannya sendiri.Namun jika kalian
menanyakan pendapat saya, maka saya lebih condong ke kasus bunuh diri
dibanding kecelakaan. Tapi kesimpulan dari pihak kepolisian pun tidak
akan saya permasalahkan. UPDATE 8 Juli 2012Update dilakukan pada sub
judul "Kemungkinan kelima - Bunuh Diri".Perubahan dilakukan pada
pertanyaan ke 4. Saya menambahkan pertanyaan 5 dan 6 sehingga total
menjadi 7 pertanyaan.Share on FacebookPerhatian ! Boleh Copy paste, tapi
kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke
blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar