kepada kamu dengan penuh tanya (by; Dwitasari)
Siapa kamu?Ah, kamu terlalu absurd untuk kulogiskanKamu terlalu rumit
untuk dijelaskanKehadiranmuKepergianmuTak pernah kulupakan
kronologisnyaMalam iniBahkan saat kautak menyapakuBahkan ketika kautak
lagi menjadi sebab dari senyumkuTernyata aku masih diam-diam
menunggumuKitaHanya sebagian kecilKitaHanya secuil rencana kecil
TuhanAku dan kamuMenjadi bagian sempurna dalam lingkup sederhana bernama
cintaKepada kamu dengan penuh tanyaSebenarnya apa yang kita harapkan
dari perasaan ini?Apakah kauhanya mimpi di siang bolong?Apakah mungkin
kauhanya segelintir lembayung yang menemani senja?Atau kamu hanya rindu
yang terhisap kangen tadi malan?Berikan aku jawaban, SayangAku benci
dalam keadaan tak tahu apa-apa sama sekaliAku benci ketika hanya bisa
mencintaimu dalam diamKatakan padaku apa yang harus kulakukan?Aku
bosanAku sangat bosan disiksa seperti ini, Sayang!Berikan aku
jawabanAtau berikan aku tanda seruTapi, tolong jangan berikan aku tanda
tanya!Aku benci ketika harus deg-deg-an membaca tulisan yang dihasilkan
jemarimuAku benci harus diam-diam mencintaimuAku benci menungguAku
sangat benci menjadi alat permainanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar