Minggu, 18 Agustus 2013

kepada kamu dengan penuh tanya (by; Dwitasari)



Siapa kamu?Ah, kamu terlalu absurd untuk kulogiskanKamu terlalu rumit untuk dijelaskanKehadiranmuKepergianmuTak pernah kulupakan kronologisnyaMalam iniBahkan saat kautak menyapakuBahkan ketika kautak lagi menjadi sebab dari senyumkuTernyata aku masih diam-diam menunggumuKitaHanya sebagian kecilKitaHanya secuil rencana kecil TuhanAku dan kamuMenjadi bagian sempurna dalam lingkup sederhana bernama cintaKepada kamu dengan penuh tanyaSebenarnya apa yang kita harapkan dari perasaan ini?Apakah kauhanya mimpi di siang bolong?Apakah mungkin kauhanya segelintir lembayung yang menemani senja?Atau kamu hanya rindu yang terhisap kangen tadi malan?Berikan aku jawaban, SayangAku benci dalam keadaan tak tahu apa-apa sama sekaliAku benci ketika hanya bisa mencintaimu dalam diamKatakan padaku apa yang harus kulakukan?Aku bosanAku sangat bosan disiksa seperti ini, Sayang!Berikan aku jawabanAtau berikan aku tanda seruTapi, tolong jangan berikan aku tanda tanya!Aku benci ketika harus deg-deg-an membaca tulisan yang dihasilkan jemarimuAku benci harus diam-diam mencintaimuAku benci menungguAku sangat benci menjadi alat permainanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar