Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam
dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di
meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil.
Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar