Lalu Rebecca mecoba untuk memikirkan
“sifat feminine Tuhan”. Dalam keyakinan agamanya ia sebut “divine
mother”, sifat penyayang, penyantun dan pemelihara ( dalam islam
disebut sifat “Jamaliah” Allah). Dan memohon kepada-Nya untuk
menyalurkan energi feminine itu kedalam tubuh dan darahnya. Saat berdoa
tersebut, Rebecca merasakan seperti ini “saya merasakan gelombang
energi yang begitu besarnya menyelimuti diri saya, saya sampai menangis
bahagia karenanya”, begitu Rebecca tersebut menggambarkan
pengalamannya.
Saat sampel darah Rebecca diambil setelah berdoa
dan merasakan pengalaman religius itu, kemudian dilihatkan dibawah
mikroskop yang dihubungkan dengan komputer, semua yang hadir
dilaboratorium itu seketika terdiam dan terpana karena melihat komdisi
darah yang sama sekali berbeda dengan yang lain, cairah darahnya sangat
cerah, gerakan sel darah sangat tenang seakan bergerak dengan penuh
kedamaian, muncul banyak substansi yang berkilauan. Di dalam sel darah
terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti denyutan
jantung mini.
Kondisi darah saat “berdo’a”
(timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)
(timbul substansi putih berkilauan dan darah bergerak pelan dan sangat teratur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar