Senin, 19 November 2012

Enak tapi Mengganggu Kesehatan

SIAPA yang tak suka gorengan? Hampir semua orang menyukai makanan favorit ini sehingga tidak mengherankan jika ditemukan banyak penjual gorengan yang mangkal di sekitar kita. Bukan saja harganya yang murah, tapi kenikmatan yang menggiurkan juga terasa saat kita menyantap gorengan. Sebut saja pisang, ubi, tahu, tempe yang sering menjadi favorit. Namun, kita diharapkan lebih waspada jika mengonsumsi gorengan, karena banyak hal buruk yang mengancam di balik gurihnya gorengan yang disantap.
Proses mengolah gorengan yang tentu saja digoreng ini dapat menimbulkan efek bahaya bagi kesehatan. Penggunaan minyak goreng yang dilakukan berulang dapat menimbulkan tingginya kandungan lemak. “Gorengan mengandung lemak jenuh yang tinggi, terlebih minyak untuk menggoreng digunakan secara berulang. Hal ini dapat menyababkan kadar kolesterol di tubuh meningkat,” ungkap Yenita DCN MPH, koordinator Ahli Gizi Klinik, Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin Palembang.
Sambung Yenita, tingginya kandungan lemak dalam gorengan akan ikut menaikkan kadar kolesterol di dalam tubuh sehingga risiko terjangkiti penyakit jantung koroner pun semakin tinggi. Gorengan yang tinggi lemak trans ini juga dapat membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung sehingga tenggorokan dapat menjadi gatal dan mudah terserang batuk, bahkan menyebabkan radang amandel.
Yang paling parah, jika gorengan yang kita konsumsi adalah gorengan yang dijual di pinggir jalan, tentu saja asap dari kendaraan dan debu yang beterbangan dapat dengan mudahnya terpapar pada gorengan yang kita konsumsi. “Asap dan debu tersebut merupakan radikal bebas yang dapat menempel pada minyak serta gorengan sehingga dapat menjadi toksin atau racun yang efeknya dapat berisiko terhadap kesehatan organ tubuh,” terangnya.
Bagi penggemar gorengan, khususnya gorengan yang dijajakan di pinggir jalan, Yenita mengimbau untuk berhati-hati. “Pentingnya mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E sehingga dapat menangkal radikal bebas,” katanya.
Boleh saja mengonsumsi gorengan, namun harus selektif dalam memilih gorengan yang akan dikonsumsi. Gorengan yang dijual pun harus terjamin mutunya. “Mengingat, efek buruk dari pengonsumsian gorengan yang tidak terjamin kualitasnya. Diharapkan masyarakat dapat mengonsumsi gorengan yang dijajakan secara reserventatif, baik dari segi penjual, tempat maupun bahan yang digunakan sehingga dapat terhindar dari efek buruk konsumsi gorengan,” pungkasnya. (Cj14/ce4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar