Selasa, 08 Januari 2013

Terpaksa Andalkan Pemain Debutan


JAKARTA - Iwan Setiawan menjadi orang kedua yang pusing berada di garda depan Persija Jakarta setelah Manajer Ferry Paulus. Dia lah pelatih yang bertanggung jawab terhadap kualitas permainan tim berjuluk Macan Kemayoran itu di Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. Di tengah tuntutan prestasi, sebanyak sepuluh pemain masih mogok pakai jersey oranye-oranye karena masalah tunggakan 5-6 bulan gaji.
    Celakanya, sepuluh pemain ini adalah kekuatan inti Persija musim lalu. Di dalamnya, termasuk dua ikon tim Ibu Kota, Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas. Sementara, sisanya macam Johan Juansyah, Ngurah Nanak, Galih Sudaryono, Leo Saputra, A Marzukih, Rahmad Affandi, Ramdhani Lestaluhu, dan Andry Tani. Mau tak mau, coach Iwan harus meramu kekuatan dengan 18 pemain baru Persija saat melawan Persisam Samarinda besok di SUGBK, Senayan, Jakarta.
    “Saya merestui dan memaklumi aksi mereka karena yang dituntut adalah hak dan itu manusiawi, tapi saya tidak mendukung. Namun, saya berharap semua selesai dan gabung. Saya masih berharap mereka makanya saya tidak mencari penggantinya. Melawan Persisam, saya akan maksimalkan pemain yang ada,” jelas Iwan.
    Sejauh ini, tersisa 18 pemain loyal. Tiga di antaranya adalah pemain asing macam Fabiano Beltrame, Robertino Pugliara, dan Pedro Javier. Sisanya adalah pemain muda dan baru main di ISL alias debutan, seperti Adixi Lenzivio, Daryono, Barkah Cristian, Gilang Harahap, Abduh Lestaluhu, Fahreza Agamal, Mukmin, Firmansyah, Rudi Setiawan, Delton Stefano, Feri Komul, Anindito Wahyu, Jarot, Defri Rizki, dan Syahrizal Syahbuddin.
    Persija sejatinya mendapat satu pemain tambahan lagi, hanya wing bek asal PSMS Medan Novianto batal gabung karena tidak siap prihatin memakai jersey Persija.  Manajemen sudah buntu mencari pendanaan untuk. Padahal untuk satu musim berkompetisi, minimal setiap tim harus memiliki dana segar Rp15 miliar. Sementara tunggakan gaji yang harus dibayar sebesar Rp3,7 miliar. Itu belum biaya gelar pertandingan musim lalu yang terus merugi.
    “Konsentrasi saya tidak mau berbagi dengan persoalan di luar tim. Tanggung jawab saya adalah persiapkan tim secara teknis. Saya berharap The Jakmania (pendukung Persija) mengerti kondisi kami. Inilah pemain loyalis Persija. Dukung kami, karena dukungan The Jak adalah separuh perjuangan kami. Meski pemain baru, saya yakin mereka akan menampilkan permainan sebagaimana pemain ISL,” tegas Iwan.
    Iwan memang sangat berharap The Jakmania tidak menjadi musuh di pertandingan nanti. Yel-yel dukungan tetap dinanti untuk memotivasi pemain. Maklum, suporter yang identik dengan warna oranye itu baru saja melancarkan protes di depan Sekretariat Persija di SUGBK Senayan, Kamis kemarin. Bahkan, menuntut Manajer sekaligus Ketua Umum Persija, Ferry Paulus, untuk mundur.
    Apalagi, Iwan menilai, Persisam merupakan lawan yang tidak gampang ditaklukkan. Mereka datang dengan modal finalis Inter Island Cup 2012. Di belakangnya ada pelatih berpengalaman macam Sartono Anwar. Selain itu, mereka juga memiliki pemain berkualitas, seperti Lancine Kone, sayap Bayu Gatra, dan striker Ferdinand Sinaga yang semakin menunjukkan kematangannya.
    “Ketiga pemain ini yang wajib diwaspadai. Ferdinand sedang bagus-bagusnya, Bayu Gatra yang mobile dan daya jelajah Kone yang luar biasa. Makanya, dukungan The Jak sangat penting. Jika sebaliknya, mental pemain pasti terganggu. Mereka pemain baru dan muda, secara mental masih labil,” jelas eks arsitek Persibom Bolaangmongondow ini.
    Sementara itu, pelatih Persisam, Sartono Anwar, tidak melihat kondisi runyam Persija sebagai sebuah keuntungan. Dia tetap ikut merasa prihatin. Sebab, sebagai pemain sepak bola, gaji merupakan pemasukan utama mereka.
    “Jika pun toh ini sebuah keuntungan, saya tidak akan memanfaatkan itu sebagai keuntungan. Saya justru sedih dan berharap Persija bisa menampilkan permainan sesungguhnya dengan kekuatan penuh. Dengan begitu, permainan akan lebih menarik,” jelas Sartono. (kmd/ion/ce4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar