Selasa, 08 Januari 2013

Lumba-lumba Kuat Tidak Tidur Selama 2 Minggu




Cerdas, mahluk sosial, dan punya reputasi sebagai penolong manusia di lautan luas, keistimewaan lumba-lumba bertambah dengan temuan terbaru para ilmuwan: mamalia laut itu ternyata bisa tetap terus waspada selama lebih dari dua minggu.

Penemuan itu menunjukkan bagaimana lumba-lumba bisa menghindar dari predatornya, dengan terus mengawasi pergerakan hiu, misalnya.

Bagaimana caranya?

Tak seperti mamalia darat lainnya, lumba-lumba tidur dengan mengistirahatkan hanya setengah otaknya. Setengah lainnya tetap "terjaga". Hewan cerdas itu juga secara berkala menggilir bagian otak mana yang aktif.

"Setelah terjaga selama beberapa jam atau hari, manusia
dan hewan lain biasanya harus menghentikan aktivitasnya untuk tidur," kata Brian Branstetter, ahli biologi kelautan dari National Marine Mammal Foundation, San Diego.



Pola yang sama tidak dimiliki lumba-lumba. "Jika mereka melakukannya, nyawa mereka akan terancam, jadi sasaran empuk predator atau tenggelam."

Untuk mengetahui bagaimana lumba-lumba beraktivitas hanya dengan setengah otaknya, tim penelitu mengetes kemampuan hewan itu untuk memindai lingkungan. Lumba-lumba diketahui menggunakan echolocation -- penginderaan mirip sonar menggunakan gelombang suara untuk mengetahui keadaan sekitarnya.

Para peneliti menyiapkan pena mengambang portabel dilengkapi dengan delapan modul, masing-masing terdiri dari sebuah proyektor suara bawah air dan mikrofon. Ketika lumba-lumba memindai salah satu modul menggunakan sonar suara, mereka akan menjawab dengan menirukan suara gema itu walaupun dari jarak yang jauh. Modul itu berperilaku sebagai "phantom target".

Para peneliti meneliti dua lumba-lumba, jantan bernama Nay dan betina, Nay, dengan menggunakan modul tersebut. Hasilnya, lumba-lumba berhasil menggunakan echolocation dengan akurasi nyaris sempurna, tanpa menunjukkan kemampuan memburuk setidaknya selama 15 hari. Para peneliti tidak menguji berapa lama lagi lumba-lumba bisa terus bertahan.



"Lumba-lumba bisa terus berenang dan berpikir selama beberapa hari tanpa tertidur. Ini mungkin bisa berlangsung tanpa batas waktu," kata Branstetter kepada LiveScience. "Binatang ini benar-benar luar biasa."

Penelitian selanjutnya akan dilakukan untuk memverifikasi apakah lumba-lumba tetap terjaga dan waspada selama beberapa hari, saat tidur dengan setengah otak mereka. Ini akan memerlukan pemantauan otak melalui electroencephalogram, atau EEG.

Sebelumnya penelitian dengan menggunakan teknologi EEG telah dilakukan pada aktivitas manusia. Nantinya alat ini harus bisa juga digunakan untuk meneliti lumba-lumba.

"Kami tertarik untuk meneliti apakah lumba-lumba dapat melakukan tugas-tugas berpikir yang lebih rumit walaupun tanpa istirahat, seperti untuk memecahkan masalah dan memahami bahasa buatan," tambah Branstetter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar